Katawa-ketawa, Malapetaka (CERPEN)
Kisah Nyata Katawa-ketawa, Malapetaka Siang ini begitu terik karena panas yang dipancarkan oleh sang mentari. Aku membuka pintu rumah karena siang ini aku akan berangkat ke sekolah. “Hari ini terasa panas sekali, aku harus berangkat lebih awal karena kalau tidak hari akan semakin panas”. Ucapku, pada diriku sendiri. Kemudian aku masuk kembali ke dalam rumah untuk berpamitan kepada kedua orangtuaku. “Pah, Mah, aku berangkat sekolah dulu ya!”. Ucapku sambil mencium tangan kedua orangtuaku. “Iya, awas hati-hati di jalan“. Kata mamah. “Iya mah, aku berangkat. Assalamu’alaikum“. Pamitku. “Wa’alaikumsalam“. Jawab kedua orangtuaku. Sesampainya di sekolah, aku langsung memarkirkan kendaraan bermotorku di tempat parkir sekolah. Kulihat teman-temanku yang baru datang ada dua orang yaitu Rahma dan Ina. Mereka berdua tersenyum melihatku. Sebenarnya teman y...